Kesenian Tari dan Musik Gubang, Warisan Warisan Budaya Tak Benda Asal Desa Mampok Jemaja

waktu baca 2 menit
Senin, 14 Okt 2024 15:23 0 292 admin

Anambas, – Desa Mampok menyimpan kekayaan budaya berupa kesenian tari dan musik Gubang, yang merupakan bagian dari tradisi dan identitas masyarakat setempat. Kesenian ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan berasal dari Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Dewi Nolly, menyatakan bahwa pelestarian budaya Gubang merupakan upaya menjaga nilai seni dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. “Kesenian Gubang tercatat sebagai warisan budaya tak benda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Dewi Nolly di Tarempa, Minggu (13/10/2024).

Gubang bukan hanya sebuah hiburan, namun memiliki makna dan cerita dalam budaya Melayu masyarakat Jemaja. Kesenian ini diyakini berasal dari permainan orang Bunian, yang dipercaya sebagai makhluk halus oleh penduduk setempat. Kesenian ini sempat terhenti, namun kembali muncul pada masa penjajahan Belanda dengan perubahan nama menjadi “Gobang,” dan terus diwariskan hingga kini, berkat peran tokoh seperti Datuk M. Said dan Datuk Idris.

Menurut cerita, Gubang berasal dari pengalaman sekelompok penduduk Desa Mampok yang tersesat di hutan dan mendengar suara musik yang mengarah mereka pada penemuan seni ini. Mereka mempelajari 18 lagu Gubang dan tujuh lagu gendang panjang, yang kemudian dibawa kembali ke kampung untuk diajarkan kepada masyarakat setempat.

Upaya pelestarian kesenian Gubang menjadi bagian penting dari menjaga warisan budaya Anambas, menjadikan Jemaja sebagai salah satu pusat budaya yang memperkaya khazanah seni di Kepulauan Riau. (FD)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA