Warga Kampung Kebun 3 Toapaya Selatan Resah Sejak Adanya Rencana Pembangunan Ternak Ayam

waktu baca 3 menit
Rabu, 17 Jul 2024 06:28 0 219 admin

Bintan, Dinamikaglobaltimes.id 

Proyek pembangunan yang digesa oleh sebuah perusahaan besar di Kabupaten Bintan tampaknya kian melebarkan sayapnya. Sesuai pantauan media ini di beberapa lokasi, perusahaan yang bergerak di bidang pemotongan ayam itu, tampak terus jor-joran membangun. 

 

Padahal, perusahaan ini sedang jadi sorotan lantaran dampak dari pembangunannya menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya itu. Dilihat dari antusiasnya menggesa pembangunan, belakangan malah terendus, bahwa perusahaan itu disebut-sebut belum mengantongi izin.

Pantauan media ini di jalan Tirta Madu RT 018 / RW 005 Kampung Kebun 3, Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan, tampak 4 titik lokasi sedang berpacu melakukan pematangan lahan. Nantinya, lokasi yang tak jauh dari pemukiman warga itu, bakal dijadikan kawasan industri pemotongan ayam. Tak hanya itu. Justru di salah satu titik lokasi,  tampak bangunan yang hampir selesai dikerjakan.

Diperoleh informasi, perusahaan yang sedang membangun itu adalah PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Disebutkan juga, sebagian dari bangunan itu akan dijadikan tempat pembesaran bibit ayam potong. Hal tersebut disampaikan warga setempat, ketika ditemui di tepi jalan raya Tirta Madu (10/07/2024) lalu.

Gencarnya pembangunan yang dilakukan perusahaan tersebut, membuat warga setempat tampak mulai resah. Pada dasarnya, masyarakat dihantui rasa takut jika benar berdiri perusahaan ternak ayam di sekitar pemukiman mereka. Rasa takut itu menyangkut aroma tak sedap yang bakal timbul ketika kandang ayam itu beroperasi. Selain itu,  serangan Agas maupun Lalat bakal dirasakan warga yang tinggal di sekitar kandang ayam tersebut.

Saat ditemui, salah seorang warga menyebutkan, “waktu itu pak RT mendatangi warga. Tapi karena tidak ada.kejelasan, akhirnya pak RT meminta tanda tangan warga. Tapi hanya sebagian saja warga yang mau menandatangani. Tujuannya, untuk meneruskan pertemuan yang kemarin, “ujarnya diamini warga lainnya, di salah satu warung di Tepi jalan raya Tirta Madu (10/072024).

Warga lainnya juga menimpali penjelasan rekannya. Pria bercelana pendek ini justru merasa takut jika ternak ayam tersebut beroperasi, “yang saya bayangkan, jika ternak ayam.itu beroperasi, kampung ini bakal dikerumuni Lalat dan Agas, “tuturnya.

Warga lainnya menyebutkan, “yang kami tau, pelaksana proyek ini namanya Rudy. Tandatangan kami warga disini pernah dikumpulkan nya. Katanya mau dibawa ke perusahaan. Terkait pelaksanaan pembangunan proyek ini, pak Rudy yang menanganinya, “imbuhnya.

Sampai berita ini diunggah, sebagian besar warga setempat masih menunggu kejelasan dari pihak perusahaan yang bakal membuka usaha ternak ayam di kawasan tersebut.

Ditempat terpisah, Taufik, Ketua RT setempat ditemui di rumahnya. Dengan penuh keramahan, pria berkumis ini menerima kedatangan tim kerja media. Saat itu, pak RT menuturkan, “jadi begini, pihak perusahaan pernah menyampaikan kepada warga. Bahwa usaha yang sedang dibangun itu adalah untuk tempat pemotongan ayam, “ucap ketua RT 018 itu di teras rumahnya (10/072024).

Tapi belakangan, lanjut Taufik. Yang sampai ke telinga warga, justru tempat itu bakal dijadikan tempat pembibitan ayam. Mendengar info itu, tentu saja warga kaget. Kalau ditanya soal izin, saya kurang tau, pak. Ketika pertemuan warga dengan pihak perusahaan di rumah saya ini, saya lihat hadir semua. Memang ada dua atau tiga orang yang tak datang, “bebernya kepada tim kerja media.

Seminggu setelah pertemuan itu, persisnya, Rabu (17/07/2024), pihak perusahaan pun menggelar pertemuan dengan warga. Pertemuan tersebut berlangsung di Aula TPQ AL Qosim, jalan Gesek km 20, RT 016 RW 005 Desa Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan.

Selain puluhan warga yang hadir, tampak sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkab Bintan. Diantaranya, Camat Toapaya, Kepala Desa Toapaya Selatan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan, Kapolsek Gunung Kijang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, Babinkamtaibmas, ketua RT/RW setempat dan Tokoh masyarakat.

Meskipun sedikit alot dan nyaris panas, namun pertemuan itu berakhir dengan damai. Artinya, ada win-win solution yang tercipta saat itu. Paling tidak, Eko Ichi, utusan dari PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, telah menjawab apa yang disampaikan warga. (Richard).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA