Kondisi Pelabuhan Kota Segara Tanjung Uban, Butuh Perhatian Dari Pemprov Kepri

waktu baca 2 menit
Rabu, 16 Agu 2023 03:08 0 664 admin

Bintan, Dinamikaglobaltimes.id

Status Pelabuhan Pengumpan Regional Kota Segara Tanjung Uban, dikabarkan belum menerapkan aturan sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ), meskipun berada di kawasan FTZ.

Hal itu disampaikan seorang petugas  berseragam Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, saat memberi penjelasan,  “Memang kawasan ini adalah kawasan FTZ. Tapi khusus di  pelabuhan ini, belum diterapkan aturan FTZ, bang,  “katanya di lokasi pelabuhan Segara, (15/08/2023).

Pelabuhan Kota Segara itu, telah rampung dikerjakan sekitar tiga tahun lalu. Dibangun dengan biaya puluhan miliar rupiah, menggunakan dana APBD. Namun, sampai saat ini belum terlihat kontribusi yang nyata terhadap daerah.

Informasi lainnya menyebutkan, bahwa yang berlangsung di pelabuhan itu sampai setakat ini, hanya kutipan retribusi. Itupun hanya masuk ke Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Provinsi Kepri. Mirisnya lagi, kutipan itu hanya sebesar Rp.2.500,- untuk satu kali masuk pelabuhan per lori. Dan kutipan itupun masih perlu dipertanyakan. Artinya, kemana dibawa hasil kutipan retribusi itu ?

Di tempat yang sama, seorang tokoh pemuda bernama Muhammad Idha, yang tinggal tidak jauh dari lokasi pelabuhan menyebutkan, bahwa pungutan retribusi yang terjadi di pelabuhan itu, tidak sebanding dengan besarnya anggaran untuk membangun pelabuhan itu,

“Tolonglah disampaikan ke pak Gubernur. Supaya diperhatikan pelabuhan ini. Soalnya, biaya untuk membangun pelabuhan ini sudah sangat besar. Bahkan sampai tiga puluhan miliar rupiah  lebih, “ujarnya.

Ditambahkannya. Kalau hasil yang didapat dari pelabuhan ini cuma satu jutaan rupiah sebulan, kapan bisa kembali biaya pembangunannya.  Mengenai sarana di pelabuhan ini juga perlu diperhatikan. Seperti lampu penerangan dan Air. Sampai sekarang, keperluan untuk itu masih pakai System manual, “ungkapnya.

Masih menurut Muhammad Idha. “Saya juga mau sampaikan kepada Badan Usaha Pelabuhan Kepri. Supaya lebih giat mencari investor. Kalau investor masuk, tentu akan merekrut banyak tenaga kerja. Paling tidak, bisa mengurangi pengangguran di daerah ini. Terus terang saya bilang, pelabuhan ini sudah tiga tahun dioperasikan. Tapi, sepertinya belum jelas  pemasukkan terhadap daerah, “beber lelaki yang juga tergabung di TKBM setempat. (Richard/Gindo).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA