Batam, Dinamikaglobaltimes.id – Bupati Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Haris, bak hilang ditelan bumi. Sebelumnya, nama Abdul Haris santer disebut-sebut terlibat kecelakaan yang menyebabkan Fajjaron Afta Maulana (20) serta teman wanitanya, Fitri Ramadani (18), hampir mati pada 9 Mei 2023, di Jalan Ahmad Yani, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Bupati Anambas itu diduga adalah orang yang berada di dalam mobil dinasnya BP 1 S. Sejumlah keterangan saksi mengarah kepada Abdul Haris. Mobil saat itu dikemudikan Marlon Sinaga.
Menurut keluarga korban, Bupati Anambas tak perlu menghilang apabila memang berada di sana saat kejadian. Ia hanya perlu bertanggungjawab secara moral.
Apalagi pelaku diduga adalah sopirnya sendiri. Sayangnya, Abdul Haris tak bisa dikonfirmasi terkait tudingan tersebut.
Selain Bupati Anambas, saat kejadian, ada juga Ketua DPRD Anambas Hasnidar dan Sekretaris Daerah Anambas Sahtiar. Sahtiar membantah ia berada di dalam mobil itu. Sedangkan Hasnidar tak dapat dikonfirmasi.
Perasaan Muhammad Afif (43), ayah korban, malam nahas itu sempat tak enak. Ia yang seharusnya menunggu jemputan anaknya, terpaksa harus berjalan kaki ke Bengkong setelah anaknya tak ada kabar.
Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, Afif selalu menjemput anaknya Fajjaron, sepulang bekerja, di Baresto Cafe, Mega Mall, Batam, sekitar pukul 22.00 WIB. Setibanya di Mega Mall — sebelum pulang ke rumah — Fajjaron sempat meminjam sepeda motor untuk mengantar teman perempuannya ke Mega Legenda.
Afif terpaksa menunggu. Lama menunggu, Fajjaron tak kunjung muncul. Afif memutuskan pulang berjalan kaki. Belakangan diketahui ternyata anaknya terlibat kecelakaan parah bersama temannya, Fitri. Pemuda yang disapa Aron itu lalu diantar warga ke rumah sakit.
“Setelah menunggu lama, saya tak bawa handphone, karena dari rumah tak jauh, jadi tak bisa ngontak dia dan gak bisa dapat kabar soal kejadian itu. Baru tahu dari istri setelah saya pulang jalan kaki karena lama menunggu,” ujar Afif.
Peristiwa ini sempat mengendap. Baru terungkap ke publik pada 19 Mei 2023 berita tersebut berdasarkan kecewaaan keluarga yang menuding para pelaku tak ada tanggungjawab. Kabar itu merembet ke mana-mana.
Beberapa hari lalu, setelah berita menyebar, Afif mendapat kabar Kepala Bagian Umum Sekretariat Anambas akan menemui dirinya. Mereka ingin bertemu dan berbicara secara kekeluargaan.
Dugaannya bahwa ada keterlibatan pejabat Pemkab Anambas dalam kecelakaan itu, semakin terang. Afif sedikit lega. Meski nasib anaknya yang harus kehilangan usus dan limpa belum lah jelas.
Begitu juga nasib Fitri Ramadani yang mengalami gegar otak. “Kalau [Kabagumum serta pejabat yang terlibat] mau datang, sekalian bawa usus anak saya. Saya minta ganti usus!”. (a)
Tidak ada komentar