Gubernur Kepri Kukuhkan Farada Harahap Sebagai Ketua KTNA Provinsi Kepri

Kepri, Dinamikaglobaltimes.id 

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dikukuhkan. Acara pengukuhan itu berlangsung di Aula Wan Seri Beni di kawasan perkantoran Gubernur Provinsi Kepri (07/06/2024). 

Baca Juga

1 tahun  lalu

Sambut Kejati Kepri, Wakil Bupati Anambas Beserta Kejari Natuna Didampingi Kacabjari Tarempa

177 admin

Selain ketua KTNA, Sekretaris dan anggota juga ikut dikukuhkan.  Ratusan undangan tampak memenuhi Aula tersebut. Selain Nelayan dan para Petani yang hadir, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga mengikuti acara tersebut.

Acara pengukuhan Ketua KNTA beserta Sekretaris dan anggota, dilakukan langsung oleh H. Ansar Ahmad SE, MM, Gubernur Provinsi Kepri. Disaksikan para undangan yang hadir. Acara tersebut berlangsung hikmad dan lancar.

Sementara Farada Harahap, yang ditetapkan sebagai ketua KTNA Provinsi Kepri, coba ditemui di luar ruangan. Guna menanyakan rencana jangka pendek yang bakal dikerjakan untuk menggerakkan roda organisasi, “sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mempercayai saya sebagai ketua. Sesuai misi saya, nantinya saya akan mengkordinir para petani. Dan yang kedua, berupaya meningkatkan ketahanan pangan di Kepri ini, “ujarnya.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Penimbunan Proyek Waduk Pengendalian Banjir Sri Katon Tanjungpinang, Ditenggarai Gunakan Material Tanah Tak Berizin

576 admin

Jadi, lanjut pria yang biasa disapa Parholong ini. Mengenai fisiknya, ke depannya saya akan menyiapkan lahan dan modal untuk para petani. Serta pemasarannya melalui Koperasi yang telah dibentuk. Dan itu akan diterapkan dengan system’ step by step. Karena, program ini menyangkut anggaran yang tidak sedikit, “tuturnya.

Masih menurut Parholong. Untuk sementara ini, saya sudah siapkan lahan pribadi saya seluas 14 Ha.  Lahan itu terletak di desa Wacopek, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Jika lahan sudah siap tanam, nantinya akan saya siapkan juga bibit dan obat-obatan untuk kebutuhan tanaman. Kalau sudah panen, nantinya diterapkan sistem bagi hasil melalui Koperasi. Dengan rincian, untuk petani 80%. Sedangkan untuk pemodal, 20%, “ungkapnya.

Setelah pengukuhan ini, kata Parholong melanjutkan. Program kerja jangka pendek yang akan kami kerjakan, terlebih dahulu  menertibkan Administrasi organisasi. Soalnya, memang perlu dibenahi, “tutup Parholong di depan Aula Wan Seri Beni. (Richard).