Direktur Eksekutif LKPI Pusat Soroti Pemagaran Laut di Perairan Tangerang 

waktu baca 2 menit
Jumat, 7 Feb 2025 00:46 0 135 admin

Kepri, Dinamikaglobaltimes.id 

Maraknya pemberitaan tentang pemagaran laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, berbias sampai ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

Belum lama ini, Direktur Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Provinsi Kepri, Rudy Susanto, terbilang rajin mengomentari tentang pemagaran misterius yang terjadi di perairan Kabupaten Tangerang. Hal itu dilakukannya, lantaran besar perhatiannya terhadap kondisi kelautan di negeri ini. Sesuai pula dengan lembaga yang digeluti. Komentarnya itu pun banyak juga yang menanggapi.

Belum hilang perhatiannya terhadap pemagaran laut itu, mendadak Rudy kedatangan tamu dari pusat. Membuat dirinya harus memanggil semua Wadir LKPI yang ada di Provinsi Kepri.

Senin (03/02/2025), Direktur Eksekutif LKPI Pusat, Ayub Fadiban berkunjung ke kota Batam. Selain menjalankan misi tertentu, sekaligus bersilaturahmi dengan Direktur LKPI Provinsi Kepri, Rudy Susanto dan para Wadir tingkat Kabupaten/kota di Batam.

Kedatangan Ayub Fadiban, disambut Rudy Susanto dan beberapa orang Wadir yang ada di Kepri. Dalam pertemuan yang digelar di Lobby Room Hotel Zest Nagoya Batam itu, Rudy coba menanyakan masalah pemagaran laut yang terjadi di Tangerang. Tak pelak, Ayub pun langsung merespon nya.

Saat itu Ayub menilai, bahwa yang perlu disoroti tentang pemasangan pagar di laut itu, justru pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat. “Saya menilai, pelaku utama dalam proses pemagaran itu adalah DKP Provinsi Jawa Barat. Saya yakin, mereka inilah pelaku utamanya, “ujar Ayub, di Lobby Room Zest Hotel Nagoya Batam (04/02/2025). 

Sebelum kejadian itu, lanjut Ayub. Sebenarnya Nelayan setempat telah mengetahui rencana pemagaran ini. Sejak itu, nelayan setempat mulai mengeluh. Saat itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, mengadakan rapat dengan para nelayan setempat. Dan waktu itu saya datang ke kantor PT. Taruna Jaya, tempat acara itu digelar, “tuturnya. 

Masih menurut Ayub. Ternyata, rapat yang digelar itu, hanya modus untuk mendapatkan tandatangan dari para nelayan yang hadir. Dan tandatangan itu lah yang dijadikan bahan untuk melanjutkan reklamasi di kawasan yang dilakoni PT. Taruna Jaya itu. Artinya, inikan perbuatan yang sangat luar biasa. Jelas-jelas masyarakat nelayan itu adalah masyarakat miskin. Tapi masih dibodoh-bodohi, “bebernya di hadapan pengurus LKPI se-Kepri. 

Memang miris mendengar pemaparan yang disampaikan Direktur Eksekutif LKPI Pusat ini. Baiknya, pemerintah pusat segera bertindak atas prilaku PT. Taruna Jaya itu. Kasihan para nelayan setempat. Mereka hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga dan dirinya di kawasan yang dipagar itu. Artinya, bukan mencari kekayaan. (Richard).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA