Air Laut Tercemar Lantaran Tanggul Tambak Udang Jebol, Pemilik Usaha Langsung Beri Bantuan Kepada Nelayan Setempat

waktu baca 2 menit
Kamis, 31 Jul 2025 11:35 0 36 admin

Batam, Dinamikaglobaltimes.id 

Untuk memulihkan hubungan dengan masyarakat, khususnya nelayan tradisional, pengusaha Tambak Udang yang beroperasi di sekitar Jembatan 6 Barelang mulai menyalurkan bantuan sosial kepada warga Pulau Nguan, Kecamatan Galang, Batam. 

Langkah ini diambil lantaran warga memprotes dan menyoroti limbah yang mencemari laut dari Tambak Udang yang ada di seputar pulau tersebut. Para nelayan mengaku hasil tangkapan mereka menurun drastis sejak air laut tercemar. Pencemaran air laut itu diduga kuat berasal dari limbah Tambak Udang itu. Akibatnya, berdampak buruk terhadap kehidupan nelayan tradisional yang mencari ikan di kawasan itu.

Menanggapi hal itu, Park, selaku pemilik Tambak Udang, mengaku memang pernah terjadi  kebocoran tanggul Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Lantaran derasnya curah hujan saat itu. Akibatnya, air dari kolam tambak meluap dan airnya  mengalir ke laut tanpa ada  penyaringan.

“Benar, tanggul IPAL kami sempat jebol saat musim hujan kemarin. Namun, sudah kami perbaiki sejak seminggu lalu. Tapi, kami berkomitmen tidak pernah membuang limbah ke laut. Pastinya, kami akan terus menjaga lingkungan, “ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan itikad baik, pemilik Tambak Udang akan menyalurkan bantuan berupa sembako kepada seluruh warga Pulau Nguan dalam waktu dekat ini. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus mempererat hubungan antara perusahaan dan warga setempat.

Warga menyambut baik langkah tersebut dan mengapresiasi sikap terbuka dari pemilik Tambak. Namun, mereka tetap berharap adanya pengawasan dari pihak Polda Kepri agar komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dan memperhatikan masyarakat tetap terjaga.

“Laut adalah sumber kehidupan kami. Jika tercemar, dampak buruknya kami yang merasakan. Jika laut dijaga, tentu akan memberi kesejahteraan bagi kami yang berprofesi sebagai Nelayan, “tutur salah seorang nelayan.

Langkah kolaboratif antara masyarakat, perusahaan, dan aparat penegak hukum menjadi kunci penting dalam menjaga keharmonisan dan keberlanjutan lingkungan di wilayah pesisir. (***).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA