Bintan, Dinamikaglobaltimes.id
Aktivitas mengangkut berbagai jenis barang yang diduga ilegal dari kota Batam ke Pulau Bintan melalui laut, sepertinya tak terbendung lagi. Padahal, Kota Batam merupakan kawasan Berikat. Artinya, kawasan ini adalah kawasan bebas dari pungutan pajak maupun cukai. Tapi, justru banyak disalahgunakan oleh sejumlah pengusaha ekspedisi.
Hal itu didukung pula dengan menjamurnya pelabuhan rakyat alias pelabuhan Tikus di Tanjung Uban Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan. Umumnya, Pelabuhan Tikus di Tanjung Uban, identik membongkar barang-barang tak memiliki Manifes asal Kota Batam. Dan cenderung beraktivitas malam hari.
Terpantau media ini di pelabuhan Segara. Para pekerja bongkar muat di lokasi itu, tampak berpacu dengan waktu ketika membongkar barang dari kapal. Kuat dugaan, proses pembongkaran digesa secepat mungkin, agar tidak tercium petugas.
Di pelabuhan itu, tampak satu unit Kapal Fery, di lambungnya bertuliskan Leffindo Jaya, sedang mengeluarkan sejumlah barang yang telah dikemas dengan apik, lalu dipindah ke dalam Truck (Lori-red) yang telah ngantri untuk dibawa ke tujuan. Padahal, kapal Fery merupakan kapal penumpang. Tapi tampaknya, KM. Leffindo Jaya telah disulap menjadi kapal barang.
Tak hanya itu. Informasi yang didapat, Barang-barang yang dipindahkan ke Lori itu, bakal diboyong lagi ke kota Pekan Baru Provinsi Riau melalui kapal lainnya, untuk diperjualbelikan. Sementara, pajak dan cukai nya, tak jelas juntrungannya.
Jika aktivitas yang tidak memberi kontribusi terhadap negara, baiknya pihak Aparat Penegak Hukum (APH), segera bertindak untuk menertibkan aktivitas itu. Ditenggarai, aparat berwenang tak mengetahui jenis apa saja barang yang dibongkar. Takutnya, ada barang-barang terlarang di dalamnya. Seperti Narkoba ataupun Minuman Keras. Jangan-jangan terselip Senjata Api.
Disisi lain, salah seorang pengusaha berinisial A D, disebut-sebut kerap melakukan bongkar barang di pelabuhan itu, coba dikonfirmasi melalui layanan WA ke Ponselnya Minggu (13/08/2023). Namun, ditunggu sampai beberapa saat, pengusaha tersebut terkesan tak merespon. (Richard).
Tidak ada komentar