Pengakuan Polos Dari Sejumlah Pedagang di Pasar Puan Perak Tanjungpinang

waktu baca 3 menit
Kamis, 24 Okt 2024 09:25 0 151 admin

Tanjungpinang, Dinamikaglobaltimes.id

Dibalik megahnya bangunan Pasar baru Puan Perak, yang menghabiskan anggaran sebesar 74 miliar rupiah itu, ternyata menyimpan segudang keluhan dari sejumlah pedagang yang mengais rezeki di pasar tersebut.

Biaya pembangunan yang dicomot dari APBN tahun 2022 itu, diresmikan oleh Makruf Amin (masih Wakil Presiden-red) awal September 2024 lalu. Dan kini, jeritan para pedagang mulai terendus. Khususnya yang terkait dengan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemko).

Pedagang yang berjualan di sekitar Lorong Gambir 1 misalnya. Para pedagang yang menjual dagangan berbeda-beda ini, sangat mengeluhkan pelayanan dan bantuan Pemko Tanjungpinang dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini. Khususnya menyangkut bantuan terhadap pedagang yang telah puluhan tahun berjualan di kawasan itu.

Salah satunya, seorang pedagang Mie Rebus terlama yang hingga kini masih berjualan di depan Pasar Baru Puan Perak itu. Wanita yang biasa disapa Bu’ De ini memaparkan keluhannya.

Diakuinya, dirinya berdagang di kawasan itu sejak tahun delapan puluhan. Tapi kurun waktu tiga tahun terakhir ini, sama sekali belum pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota.

“Saya hanya dijanjikan akan mendapatkan bantuan untuk menambah modal usaha. Tapi, tak ada yang terealisasi, “katanya miris, Kamis (24/10/2024).

Saat ini, lanjut Bu De. Saya hanya bisa berjualan sendiri. Karena, suami saya yang biasa membantu saya, kini sudah sakit-sakitan. Jadi, setelah sekian lama, saya tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Saya ingin ke depan, ada pemimpin yang peduli akan keluhan kami ini, “ucapnya.

Saat ditanya, siapa pemimpin yang dimaksud, Bu De dengan tegas, menginginkan Lis Darmansyah jadi Walikota atau memimpin Kota Gurindam ini.

“Mudah-mudahan, Pak Lis dan wakilnya saat ini diberikan kepercayaan oleh seluruh masyarakat. Kalau saya pribadi, pilih Pak Lis, yang lain lewat dulu, “sebutnya.

“Sepengetahuan Bu De, pedagang di sini (pasar-red) juga tak ingin yang lain, selain Lis-Raja, “sambungnya.

Apalagi, lanjut Bu De. Program Lis-Raja yang ia dengar dari informasi, sangat menyentuh langsung ke pedagang atau Pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM).

“Programnya sangat lengkap. Inilah program yang selama ini Bu De dan pedagang lainnya harapkan dari pemerintah. Bu de doakan Lis-Raja pimpin Tanjungpinang, “pungkasnya.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya yang sama-sama berjualan di pasar itu. Sebut saja Inang. Wanita berusia limapuluhan ini juga tak ingin pemimpin yang tak peduli dengan pedagang.

“Terkhusus bagi kami pedagang kaki lima yang puluhan tahun sudah berjualan ini, kami tak ingin seperti yang dulu. Hati kami sudah tertutup untuk dia, “ungkapnya.

Sama halnya dengan Candra. Pria berjidat lebar ini juga termasuk pedagang terlama di Lorong Gambir itu. Dirinya juga tak ingin memilih pemimpin 3 tahun belakangan ini.

“Kasihan pedagang pasar ini bang. Berjualan dari pagi, sampai siang, pendapatan sangat menurun. Belum lagi pedagang kaki lima saat ini, miris rasanya bang. Kami pun sudah malas memilih pemimpin yang tiga tahun lalu, “ucapnya. (***).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA