Seorang Konsumen Keluhkan Pelayanan Ketika Mengisi BBM di SPBU Kilometer 19

waktu baca 3 menit
Jumat, 1 Mar 2024 02:06 0 437 admin

Bintan, Dinamikaglobaltimes.id

Sejak meninggalkan profesi lamanya, pria jangkung berinisial MJ ini sekarang beralih ke profesi lain. Artinya, MJ saat ini menekuni pekerjaan sopir Taxi. Setiap hari dirinya harus memacu mobilnya agar bisa menghasilkan uang, untuk dibawa pulang. Dan setiap hari pula MJ harus mampir ke SPBU, untuk mengisi Bahan Bakar mobilnya. Hal tersebut Setiap hari  dilakoninya tanpa pernah ada masalah.  

Kamis (28/02/2024), setelah mengantar pelanggannya ke Kijang kota, pria asal Sulawesi  Tenggara ini berniat pulang ke rumah, lantaran merasa letih beroperasi seharian. Namun, mantan wartawan  ini berniat lebih dulu mengisi minyak mobilnya. Apalagi kebetulan melewati SPBU 13. 291. 701 milik PT. Sinar Mustika Bintan, di Jalan Nusantara kilometer 19 Bintan, Kepri itu.

Bagai pepatah lama mengatakan, Malang tak dapat ditolak, Untung tak dapat diraih. Saat itu MJ mampir di SPBU kilometer 19. Dan  mengisi minyak mobilnya seharga 72 ribu rupiah. Tapi setelah operator mengisi minyak, jarum Amper minyak mobilnya sama sekali tak bergerak. Artinya, tidak menunjukkan tanda-tanda ada penambahan minyak di Tanki mobilnya. Dan MJ pun keberatan. Sembari mengkritik petugas di lokasi itu.

Akhirnya terjadi debat kecil dengan pengelola SPBU. Tapi, setelah mendapat penjelasan dan saran dari pihak SPBU, dengan legowo, MJ pun menuruti. Dan kembali merogoh koceknya untuk membeli lagi minyak di tempat yang sama seharga 30 ribu rupiah. Berarti, MJ telah mengisi minyak mobilnya seharga 102 ribu rupiah. Herannya, Amper mobil Daihatsu hitam nya itu tak juga  bergerak. Meskipun telah ditambah minyak seharga 30 ribu rupiah lagi. Melihat situasi seperti itu, mulailah muncul rasa curiga MJ terhadap layanan yang diberikan,

“Saya tidak terima layanan SPBU di kilometer 19 arah Kijang itu. Tadi saya isi minyak 102 ribu di sana. Tapi jarum Amper mobil saya sama sekali tak bergerak. Saya curiga, ada yang tak beres di Pomp Bensin itu, “ujar MJ kesal,  saat ditemui baru selesai makan siang di salah satu rumah makan d kilometer 18, Kijang (29/02/2024).

“Disebutkannya juga. Sebenarnya, saya mau bertahan di lokasi SPBU itu, untuk mempertahankan argumen saya. Karena, memang tidak pernah terjadi kasus seperti itu. Soalnya, mobil saya inikan masih baru. Makanya saya bertahan. Tapi, saat itu saya sangat lapar. Bahkan, kaki saya sudah gemetar, lantaran lapar. Mau tak mau saya harus tinggalkan lokasi SPBU itu untuk mencari tempat makan, “bebernya.

Di waktu bersamaan, media ini juga melakukan konfirmasi kepada pengelola SPBU itu melalui WA. Tapi menurut Santo, pengelola SPBU, bahwa kesalahan bukan pada mereka, “mengenai informasi tersebut benar adanya. Tapi setelah diisi minyak, pertama 72.000 rupiah. Kemudian 30.000 rupiah. Ternyata amper nya tidak berubah. Jadi, hal tersebut bukan kesalahan kami bang, “kata Santo menjawab konfirmasi melalui layanan WA, (29/02/2024).

Atas persoalan tersebut diatas, diminta kepada pihak-pihak yang berkompeten dalam mengawasi pengoperasian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipasarkan di setiap SPBU di daerah ini, agar melakukan pemeriksaan terhadap SPBU tersebut. Takutnya, ada yang tak beres pada saat melakukan penjualan. (Richard).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Screenshot

LAINNYA