Batam, Dinamikaglobaltimes.id
Lurah Sungai Jodoh, M. Richo Tambusai S.STp., M.H,
mengoreksi isi berita yang terbit di Media online BatamExpose.com Dengan judul “Lurah Sungai Jodoh Ancam Wartawan Mau Di Sikat gara-gara konfirmasi Sama Camat tentang sampah” yang ditayang pada (16/12/2023) lalu.
Menanggapi berita itu, Lurah Sungai Jodoh mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya. Pimpinan BatamExpose inisial I (Opung) yang juga sebagai wartawan di media itu menghubungi Pak camat melalui chat ponsel pribadinya. Isi chatnya menyampaikan “lurah sungai Jodoh mengabaikan sampah membubung tinggi di pinggir jalan Bukit Senyum pada 2 titik lokasi yang berbeda, sekitar 300 meter dari kantor Kelurahan Sungai Jodoh. Lantas Pak camat membalas konfirmasi Opung menyebutkan, “apakah sudah konfirmasi ke Lurah Jodoh,” dalam chatnya opung menjawab ” saya sudah konfirmasi dengan lurah beserta stafnya. Tetapi tidak direspon. Maklum Lurahnya masih muda Pak Camat”, sembari hasil chat ponsel pak camat diteruskan ke Lurah Sungai Jodoh.
Mendapat informasi dari pak Camat atas komunikasi antara pak Camat dan pimpinan media BatamExpose alias Opung, spontanitas saya langsung menghubungi wartawan itu. Mencoba memastikan informasi yang disampaikan ke saya atas laporannya ke pak camat. Bahwasanya ada laporan wartawan tetapi tidak ditanggapi pak Lurah dan stafnya perihal sampah membubung tinggi di pinggir jalan Bukit Senyum, hingga terjadi perdebatan yang sengit melalui telepon antara kedua belah pihak. Perdebatan itu berakhir dengan kata-kata kesalnya ” Lepas atribut kita masing-masing main kita, “ujar pak lurah.
Kesimpulan laporan Opung ke pak Camat terhadap saya seolah-olah tidak bekerja, tidak mengindahkan laporan dari masyarakat, memprovokasi staf untuk ikut tidak bekerja dengan membiarkan penumpukan sampah tadi. Sementara TPA di pinggir jalan wilayah Bukit Senyum wewenangnya DLH. Laporan yang disampaikan kepada pak Camat belum ada sampai ke saya maupun staf kelurahan. Tentu itu namanya membuat berita hoax kepada Camat untuk menjelekkan saya dan staf kelurahan. Tentu ini sangat merugikan kami dalam bekerja. Bahkan saya sampai konfirmasi langsung beliau tidak dapat menyebutkan siapa nama staf saya dia melaporkan. Ini tentunya merugikan kami.
Begitu juga dengan berita yang ditayangkan berbeda isi rilis dengan permasalahan yang terjadi dengan men-judge. Menurutnya salah dalam menjalankan tugas, dalam memberitakan isu yang mengandung unsur permasalahan agar dapat mengedepankan kode etik jurnalistik yang bersifat independent.
Hubungan kami dengan para media cukup baik selama ini. Karena media memiliki peran untuk menjembatani kami Kelurahan dalam mensosialisasikan program dan kegiatan yang akan, sementara dan telah dikerjakan. (BD).
Tidak ada komentar